Nasehat-Nasehat II Al-Imam Al-Haddad

NASEHAT-NASEHAT II
Al-Imam Quthbil Irsyad wa Ghoutsil Ibad Al-Habib Abdullah Bin Alwi Al-Haddad Rahimahullah


  • Salah satu keburukan yang terdapat pada mausia zaman ini adalah mereka lebih suka mencontohi kekurangan atau keburukan seseorang daripada meneladani kebaikan dan keindahan budinya.
  • Tasawuf adalah meninggalkan semua jenis perangai yang rendah dan menghayati semua jenis perangai yang luhur.
  • Zaman ini memang sedikit sekali manfaat yang di peroleh dari orang-orang Sholeh, karena kurangnya penghormatan dan lemahnya husnudzon terhadap mereka.
  • Jika engkau merasakan di dadamu keresahan, di dalam jiwamu kesulitan, dan dihatimu kegelisahan maka perbanyaklah membaca : “La haula wa la quwwata illa billah”, karena sesungguhnya itu obat yang bermanfaat dan meliputi keseluruhannya.
  • Orang yang berbahagia itu adalah orang yang mampu mengikuti teladan para pendahulu-nya yang Sholeh, dan selalu menuntut dirinya sendiri agar menempuh jalan mereka yang lurus.
  • Seorang miskin yang paling buruk adalah ketika ia ingin menjadi seorang yang kaya. Dan orang kaya yang terbaik adalah seorang yang tudak takut dijadikan sebagai orang miskin.
  • Diantara salah satu budi pekerti yang mulia adalah, seseorang yang bersikap rendah hati ketika di dalam kemuliaannya, bersikap baik ketika dalam kemiskinan dan hidup sederhana di dalam kekayaannya.
  • Orang yang tidur bisa dibangunkan, orang yang lalai masih bisa diingatkan. Barangsiapa yang tidak mempan oleh nasehat dan peringatan, maka dia adalah orang yang mati (hatinya).
  • Tinggalkan maksiat itu dengan sukarela yakni saat kamu hidup, sebelum kamu ditinggalkannya secara terpaksa yakni dengan kematian.
  • Pada hakikatnya manusia itu lemah, hanya saja Allah memberikan anugerah kepadanya dengan kekuatan dan kekuasaan.
  • Sangatlah sulit menempuh jalan keselamatan (dunia & akhirat) bagi orang yang hatinya terkalahkan oleh cinta dunia dan kedudukan.
  • Janganlah berpaling dari berdzikir kepada-Nya, akan terhina orang yang melupakannya, dan Allah akan menjadikan setan sebagai pendamping dan sahabat yang menemaninya.
  • Tetaplah engkau mengetuk pitu Robbmu dan tinggalkanlah segala hal yang rendah, dan mintalah padaNya keselamatan dari dunia tempat yang penuh fitnah (cobaan). Jika sudah begitu tidak akan terasa sempit hatimu karena setiap kejadian itu ringan, Allah yang telah mentakdirkan sedangkan alam serta isinya ini adalah sudah dalam aturan Allah (Janganlah engkau banyak bersedih apa yang sudah ditakdirkan pasti akan terjadi).
  • Rasa rakus kepada dunia timbul dari tiga hal :
  1. Memandang indah dunia ; Inilah yang mendorong manusia untuk selama-lamanya demi menikmati keindahan.
  2. Penghormatan manusia kepada mereka yang berharta ; Inilah yang menyebabkan manusia suka berbangga dan bersaing harta.
  3. Prasangka bahwa tanpa dunia dia tidak dapat hidup ; Inilah yang menyebabkan manusia menjadi kikir dan takut miskin.
  • Beramal-lah kamu dengan memberi tambahan pada saat kamu rajin, dan tidak menguranginya pada saat kamu malas.
  • Hidup zuhud di dunia menyenangkan hati dan jasmani, sedangkan tamak terhadap dunia memperbanyak kesusahan dan kesedihan, sedangkan kemalasan dapat mengeraskan hati.


Popular Posts

Nasehat -Nasehat I Al-Imam Al-Haddad

Masa Kecil Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad