Nasab Al-habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad
Nasab Al-habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad
- Muhammad bin
- Ahmad bin
- Abdullah bin
- Muhammad bin
- Alwy bin
- Ahmad bin
- Abu Bakar Al–Thowil bin
- Ahmad bin
- Muhammad bin
- Abdullah bin
- Ahmad Al-Faqih bin
- Abdurrohman bin
- Alwy bin
- Muhammad Shôhib Mirbath bin
- Ali Khôli’ Qosam bin
- Alwi bin
- Muhammad Shôhib Shouma’ah bin
- Alwi bin
- Ubaidillah bin
- Al-Muhâjir Ilallôh Ahmad bin
- Isa bin
- Muhammad An-Naqîb bin
- Ali Al Uraidhi bin
- Imam Jakfar Ash-Shadiq bin
- Muhammad Al-Baqir bin
- Ali Zainal Abidin bin
- Imam As-Sibth Al-Husein bin
- Al Imam Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib suami Az-Zahra Fathimah Al-Batul binti Rasulullah Muhammad SAW.
Orang tua Al-habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, Sayyid Alwy bin Muhammad Al-Haddad, Ayah Syaikh
Abdullah Al-Haddad dikenal sebagai seorang yang saleh. Lahir dan tumbuh di kota Tarim. Sayyid Alwy, sejak kecil berada di bawah asuhan ibunya Syarifah Salwa, yang dikenal sebagai wanita ahli ma’rifah dan wilayah. Bahkan Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad sendiri banyak meriwayatkan kekeramatannya. Kakek Al-Haddad dari sisi ibunya ialah Syaikh Umar bin Ahmad Al-Manfar Ba Alawy yang termasuk ulama yang mencapai derajat ma’rifah sempurna.
Suatu hari Sayyid Alwy bin Muhammad Al-Haddad mendatangi rumah Al-Arif Billah Syaikh Ahmad bin Muhammad Al-Habsy, pada waktu itu ia belum berkeluarga, lalu ia meminta Syaikh Ahmad Al-Habsy mendoakannya, lalu Syaikh Ahmad berkata kepadanya, ”Anakmu adalah anakku, di antara mereka ada keberkahan”. Kemudian ia menikah dengan cucu Syaikh Ahmad Al-Habsy, Salma binti Idrus bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsy.
Al-Habib Idrus adalah saudara dari Al-Habib Husein bin Ahmad bin Muhammad Al Habsy. Yang mana Al-Habib Husein ini adalah kakek dari Al Arifbillah Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsy (Mu’alif Simtud Durror).
Maka lahirlah dari pernikahan itu Al-Habib Abdullah bin Alwy Al Haddad. Ketika Syaikh Al-Hadad lahir ayahnya berujar, “Aku sebelumnya tidak mengerti makna tersirat yang ducapkan Syaikh Ahmad Al-Habsy terdahulu, setelah lahirnya Abdullah, aku baru mengerti, aku melihat pada dirinya tanda-tanda
sinar Al-wilayah (kewalian)”.